#Apa Itu Stock Keeping Unit (SKU)?
Stock Keeping Unit (SKU) adalah kode unik yang kita buat untuk mengidentifikasi setiap produk di bisnis kita. Bayangkan kalau kamu punya toko baju. Nah, setiap jenis baju mulai dari yang ukurannya kecil, besar, warnanya biru, merah semuanya pasti beda, kan? Nah, SKU ini semacam “kode rahasia” yang kamu buat untuk mempermudah melacak produk-produk tersebut.
SKU ini biasanya kombinasi huruf dan angka yang mewakili informasi penting, seperti kategori produk, warna, ukuran, atau model. Jadi, daripada menulis panjang-panjang “Kaos Polos Biru Ukuran M”, kamu bisa kasih kode SKU seperti “KSP-M-BIR”. Lebih singkat, mudah diingat, dan gampang diatur.
#Kenapa SKU Penting?
Ketika kamu menjalankan bisnis dengan ribuan produk yang berbeda di gudang atau berjualan online dengan banyak varian, tantangan dalam mengelola inventaris bisa sangat besar. Tanpa adanya SKU, kamu akan mengalami kesulitan dalam melacak produk-produk yang telah terjual dan mana yang masih tersedia di stok. Hal ini bisa membuat pengelolaan inventaris menjadi rumit dan membingungkan. Namun, dengan menggunakan SKU, semua proses pengelolaan barang akan menjadi lebih mudah dan teratur.
SKU berfungsi sebagai alat bantu yang sangat berguna untuk mempermudah identifikasi setiap produk yang ada di dalam bisnis kamu. Dengan SKU, kamu tidak perlu lagi menghafal detail spesifik dari setiap barang, seperti ukuran, warna, atau tipe. Cukup dengan melihat kode SKU yang unik untuk masing-masing produk, kamu dapat dengan cepat mengetahui informasi penting mengenai produk tersebut. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan saat melakukan pemesanan atau pengiriman. Secara keseluruhan, penggunaan SKU membantu menciptakan sistem manajemen inventaris yang lebih efisien dan terorganisir, sehingga bisnis kamu dapat berjalan lebih lancar dan efektif.
#Fungsi SKU dalam Manajemen Inventory
SKU ini sebenarnya kunci utama biar stok barang di bisnis kamu bisa diatur dengan rapi dan gak berantakan. Bayangin deh, kalau kamu jualan tanpa kode khusus buat tiap produk, pasti bakal ribet banget ngatur stoknya, kan? Nah, SKU ini solusinya. Kita bahas lebih lanjut apa aja fungsi dari SKU:
- Manajemen Stok yang Lebih Efisien
Dengan adanya SKU, kamu bisa tahu stok barang yang ada di gudang dengan lebih cepat. Misalnya, kamu punya berbagai model sepatu dengan warna dan ukuran yang berbeda, SKU bakal membantu kamu untuk mencatat dan melacak tiap-tiap varian sepatu itu tanpa bingung. Jadi, gak ada lagi kejadian stok habis tapi kamu gak sadar, atau malah stok menumpuk karena gak tercatat dengan baik. - Peningkatan Efisiensi Operasional
Selain mengatur stok, SKU juga bikin proses operasional kamu jadi lebih cepat. Contohnya, saat tim gudang harus menyiapkan barang untuk dikirim ke pelanggan, mereka tinggal cari SKU yang sesuai, jadi prosesnya jauh lebih gampang. Tidak perlu lagi cek barang satu per satu. Ini artinya, waktu yang kamu habiskan untuk operasional sehari-hari bisa lebih singkat, dan tentunya lebih produktif. - Analisis Penjualan dan Keuntungan
Nah, dengan SKU, kamu juga bisa lebih mudah menganalisis penjualan produk. Kamu bisa tahu produk mana yang paling laku, dan mana yang perlu kamu promosikan lebih lagi. Selain itu, kamu juga bisa bikin laporan keuangan lebih detail dan rapi karena tiap produk sudah punya “kode unik”-nya sendiri.
Dengan menggunakan SKU, bisnis kamu bisa lebih terorganisir, cepat dalam beroperasi, dan lebih mudah dalam mengambil keputusan penting terkait stok barang. Jadi, jangan ragu untuk mulai menerapkan SKU di bisnis kamu.
#Cara Membuat SKU
Membuat SKU yang efektif bukan hanya soal menciptakan kode, tapi juga membantu kamu dan tim dalam mengelola stok dengan lebih mudah. Dengan SKU yang jelas dan terstruktur, kamu bisa dengan cepat menemukan produk yang dicari, menghindari kesalahan pengiriman, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut hal-hal yang kamu perlu perhatikan dalam menyusun SKU:
- Komponen SKU
Pertama-tama, SKU biasanya terdiri dari beberapa elemen yang bisa kamu sesuaikan dengan produk yang kamu jual. Misalnya, kategori produk, ukuran, warna, atau model. Jadi, SKU ini semacam kode unik yang menggambarkan setiap detail penting dari produk kamu. Contohnya, jika kamu jual baju, SKU-nya bisa seperti ini: BJK-BLU-L (artinya: Baju Jaket, warna Biru, ukuran Large). - Tips Membuat SKU yang Sederhana dan Efisien
Gunakan Format yang Konsisten. Pastikan format SKU-nya seragam. Kalau di awal kamu pakai kode huruf untuk kategori dan angka untuk ukuran, lanjutkan seterusnya begitu. Ini bakal bikin semua orang yang urus stok (termasuk kamu sendiri) lebih gampang ngelacak barang. - Hindari Huruf dan Angka yang Membingungkan
Jangan menggunakan huruf yang bisa membuat bingung, misalnya “O” yang mirip angka “0” atau “I” yang mirip angka “1”. Lebih baik cari alternatif lain biar nggak salah baca. Bisa jadi kan ketika mau ngelacak barang malah ketukar? - Sesuaikan dengan Kebutuhan Bisnis
Jangan ribet-ribet bikin SKU yang terlalu panjang atau rumit, apalagi kalau bisnismu masih skala kecil atau menengah. Cukup pakai kode yang gampang dimengerti dan relevan sama produk kamu. Misalnya, kalau kamu punya banyak produk dengan variasi warna, tambahin kode warna di SKU-nya. Kalau variasi ukuran penting, tambahin juga kode untuk ukuran. Intinya, bikin SKU yang benar-benar menggambarkan produk kamu secara spesifik!
Membuat SKU (Stock Keeping Unit) yang efektif lebih dari sekadar menyusun kode produk. SKU yang baik sangat penting dalam mengelola stok secara efisien. Dengan menggunakan SKU yang terstruktur dan jelas, kamu bisa dengan mudah menemukan produk yang kamu cari tanpa harus repot-repot menyisir seluruh inventaris. Hal ini juga akan meminimalkan kesalahan, khususnya saat mengambil barang untuk dikirimkan, sehingga kesalahan pengiriman bisa dihindari. Hasil akhirnya, pelanggan akan merasa lebih puas karena mendapatkan produk yang tepat dengan cepat.
#Contoh SKU yang Biasa Digunakan
Sekarang kita masuk ke bagian yang lebih seru, yaitu contoh-contoh SKU yang biasanya digunakan di berbagai bisnis. Nah, SKU ini memang bisa kelihatan rumit di awal, tapi sebenarnya tidak serumit itu kalau kita udah paham bagaimana cara menggunakannya. Bagaimana contoh penerapannya?
Contoh SKU pada Produk Retail
Bayangkan kamu punya toko baju online, dan kamu menjual kaos dengan berbagai warna dan ukuran. Misalnya, kamu punya kaos berwarna hitam dalam ukuran S, M, dan L. Nah, daripada bingung ngecek stok satu per satu, kamu bisa bikin SKU seperti ini:
- SKU001-KAOS-HIT-S (untuk kaos hitam ukuran S)
- SKU001-KAOS-HIT-M (untuk kaos hitam ukuran M)
- SKU001-KAOS-HIT-L (untuk kaos hitam ukuran L)
Dengan sistem seperti ini, kamu tinggal lihat SKU di sistem saat ada yang pesan, dan langsung tahu stoknya tinggal berapa. Sederhana, kan? SKU membuat proses pencarian dan pengecekan stok jauh lebih mudah. Jadi, kamu bisa lebih fokus ngurusin hal penting lainnya, seperti promosi atau layanan pelanggan.
Cara bacanya:
SKU001-KAOS-HIT-S
Keterangan:
SKU001 merupakan nomor manufaktur dari produk.
Simbol – (dash) digunakan untuk tanda pemisah informasi produk..
KAOS menunjukkan Jenis produk (Kaos)
HIT menunjukkan Warna produk (Hitam).
S merupakan ukuran dari produk (Small).
Contoh SKU dalam Industri Lainnya
SKU juga dipakai di berbagai industri. Misalnya, di industri makanan dan minuman. SKU tetap jadi kunci. Misalnya, kamu punya bisnis minuman kemasan. Setiap jenis produk bisa diberi kode SKU yang spesifik:
- KOPI-HITAM-250G : SKU untuk kopi hitam 250g
- KOPI-SUSU-500G : SKU untuk kopi susu 500g
Dengan adanya SKU, setiap produk punya identitas unik, jadi kamu tidak akan kebingungan mencari barang di gudang. Plus, ini juga membantu kalau ada order besar-besaran, apalagi kalau bisnis kamu makin berkembang. Semuanya jadi lebih cepat dan akurat. Jadi, dengan contoh di atas, bisa dibilang SKU itu seperti “nama panggilan” khusus untuk setiap produk. Makin rapi SKU yang kamu buat, semakin mudah mengatur inventaris dan stok barang di gudang.
#Peran SKU dalam e-Commerce
Ketika kamu mulai berjualan online, memiliki banyak produk bisa jadi tantangan tersendiri. Di sinilah peran SKU jadi sangat penting. Dengan menggunakan SKU, kamu bisa mengorganisir semua produkmu dengan lebih rapi. Misalnya, jika kamu menjual berbagai jenis pakaian, kamu bisa memberikan SKU yang berbeda untuk setiap ukuran dan warna. Ini bikin proses pencarian dan pengelolaan produk di toko onlinemu jadi lebih cepat dan mudah.
Bayangkan jika pelangganmu mencari kaos biru ukuran M di tokomu. Jika semua kaosmu sudah diberi SKU yang tepat, mereka hanya perlu mengetikkan kode SKU-nya, dan lokasi Kaos yang mereka inginkan langsung muncul. Ini bukan hanya menghemat waktu, tapi juga meningkatkan pengalaman belanja mereka. Dengan SKU yang jelas, pelanggan bisa dengan mudah menemukan barang yang mereka mau, dan itu bikin mereka lebih senang belanja di tokomu.
#Integrasi SKU dengan Sistem ERP atau WMS
Sekarang, mari kita bahas sedikit tentang sistem yang lebih besar. Mungkin kamu pernah mendengar tentang ERP (Enterprise Resource Planning) atau WMS (Warehouse Management System). Nah, kedua sistem ini bisa membantumu mengelola bisnis secara keseluruhan. Ketika kamu mengintegrasikan SKU ke dalam sistem-sistem ini, semua data produk yang ada jadi lebih terorganisir. Misalnya, jika ada barang yang terjual, sistem otomatis mencatatnya, sehingga kamu bisa langsung tahu berapa stok yang tersisa. Ini bikin pengelolaan inventaris jadi lebih efisien dan mengurangi risiko kehabisan stok atau kebingungan saat mengelola pesanan.
Dengan semua keuntungan ini, jelas bahwa SKU bukan hanya sekadar kode angka atau huruf, tetapi alat yang sangat berguna untuk mempermudah semua proses di bisnis online-mu. Jadi, jangan sepelekan pentingnya SKU, ya! Dengan pengelolaan yang baik, bisnis online-mu bisa berjalan lebih lancar dan pelanggan pun akan merasa puas berbelanja di tokomu.
Mulai evaluasi strategi kita sekarang! Siapa tahu, langkah kecil yang kita ambil hari ini bisa jadi awal dari pertumbuhan besar bisnis kita di masa depan. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadwalkan demo GRATIS Renotech dan temukan bagaimana kami bisa membantu bisnis Anda memaksimalkan potensi penjualan serta membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan! Sampai jumpa di artikel berikutnya! [WS]
Recent Comments